BY : ERWIN NOGORI
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Salah satu ciri makhluk
hidup khususnya manusia adalah berkembang biak. Manusia berkembang biak untuk
melestarikan keturunannya. Untuk berkembang biak manusia memerlukan alat
reproduksi. Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi
manusia, Alat reproduksi pada manusia terdiri dari beberapa bagian yang disebut
sistem reproduksi. Sistem reproduksi adalah sebuah
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme (manusia) yang
dipergunakan untuk berkembang biak.
Baik wanita maupun pria
pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya
digunakan untuk melahirkan generasi penerus manusia. Tanpa adanya alat
reproduksi tidak akan terjadi penerusan generasi dalam sebuah keluarga.
Pada kesempatan kali ini
akan ada dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas yaitu alat reproduksi pada wanita dan pria. alat reproduksi
sendiri terdiri dari dua jenis yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi
luar.
Bagi wanita / perempuan alat
reproduksi bagian luar terdiri dari vagina, labia mayora, labia minora mons
pubis dan klitoris. sedangkan alat reproduksi bagian dalamnya terdiri dari
ovarium, tuba falopi atau oviduk dan juga uterus atau Rahim. Kemudian bagi pria
alat reproduksi bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. sedangkan alat
reproduksi bagian dalamnya terdiri dari testis, Epididimis, Kelenjar Prostat,
Vesikula seminalis dan Vas deferens.
Untuk lebih jelaskan akan
di jabarkan satu persatu lengkap dengan gambarnya mengenai alat reproduksi
manusia baik wanita maupun pria, berikut penjelasannya:
Bagian-Bagian Alat Reproduksi
pada Wanita
Saat dilahirkan seorang
anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum
berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat
seorang wanita telah memasuki masa pubertas.
Secara umum, alat
reproduksi wanita terdiri dari ovarium atau indung telur, Tuba falopi, uterus
atau rahim, vagina, mons veneris, Labia mayora atau bibir besar kemaluan, Labia
minora, Vestibulum, dan Hymen. Berikut adalah penjelasan bagian-bagian dari
alat reproduksi pada wanita :
1. Ovarium atau Indung Telur
Ovarium adalah tempat
pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah sepasang dan terdapat di rongga
badan. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri
dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur
jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur
masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi
terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
2. Mons veneris
mons veneris atau juga
memiliki kata lain mons pubis, kerap sekali disebut sebagai kemaluan, mons
veneris ini merupakan lapisan lemak yang berfungsi untuk menutupi tulang pada
kemaluan.
Fungsi mons veneris
adalah sebagai berikut:
1.
sebagai perlindungan
untuk kemaluan
2.
melindungi tulang dan
jaringan yang ada di bagian bawah kemaluan
3.
melindungi kemaluan pada
saat melakukun hubungan seksual
4.
sebagai sarana untuk
melayani dan mengamankan organ dari bahaya apapun
5.
membantu mearangsang dan
menambah daya seksualitas pada pasangan.
6.
Menghasilkan bau yang
dapat merangsang seksual
3. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga
dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada
kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan
ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di
rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam
rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas.
Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan
oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang
terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
4. Uterus atau Rahim
Uterus adalah wadah untuk
Rahim, uterus memiliki berat sekitar 30 gram, uterus juga tersusun dari lapisan
otot otot yang kuat, karena uterus nantinya yang digunakan untuk tempat tumbuh
kembangnya janin, otot pada uterus memiliki sifat yang elastis sehigga bisa
berkembang dan mampu menompang janin pada saat kehamilan. Selain itu pada
bagian uterus juga memiliki sel-sel epitel yang berada di dalam dinding Rahim
yang memiliki fungsi sebagai membatas uterus.
5. Vagina
Vagina adalah akhir dari
saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat kelahiran. vagina memiliki
panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh sentimeter dan terletak diantara
rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan membranasea (Otot-Selaput) yang
berfungsi untuk menghubungkan Rahim ke bagian luar. vagina yang sehat memiliki
sifat yang asam, sifat ini disebabkan karena adanya degradasi glikogen dan
menjadi asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri bacillus. vagina juga memiliki
selaput lendir pada bagian terluar dan juga pada lapisan tengah vagina terdiri
dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak serat. Fungsi
vagina adalah sebagai jalan lahirnya bayi, tempat ketika sedang melakukan
hubungan seksual, tempat untuk menyalurkan darah ataupun menyalurkan lendir
pada Rahim.
6. Labia mayora atau bibir
besar kemaluan
Labia mayora merupakan
bagian luar dari kemaluan wanita, bagian ini berbentuk seperti bibir tapi agak
terlihat lebih lebar, pada bagian ini terdiri dari jaringnan kelenjar keringan
dan juga jaringan lemak
7. Labia Minora atau bibir
kecil kemaluan
Labia Minora adalah organ
berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini tidak memiliki
rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah
sehingga bisa membesar ketika gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini
mengelilingi Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Pada Alat Reproduksi Pria,
Kulit Skrotum analog dengan Labia Minora.
8. Himen (Selaput Dara)
Himen adalah selaput
membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek sehingga dapat
dijadikan salah satu indikator untuk menilai keperawanan seorang perempuan.
Normalnya Himen mempunyai satu lubang agak besar yang berbentuk seperti
lingkaran. Himen adalah tempat keluarnya cairan atau darah saat menstruasi.
Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen biasanya akan robek
dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa – sisa
himen yang disebut caruncula mirtiformis (caruncula hymenalis)
9. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga
pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan,
dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia
minora pada bagian belakang (bawah) nya.
Bagian-Bagian Alat Reproduksi
pada Pria
Alat reproduksi laki-laki
terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan
gambar di bawah. Alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas
deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral. Sedangkan Alat
kelamin bagian luar terdiri dari testis, penis dan skrotum
Berikut adalah penjelasan
tiap bagian pada alat reproduksi pria :
1. Skrotum
Skrotum merupakan alat
yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum yaitu diantara penis dan
juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau sepasang,
ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum dibatasi oleh
jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak
bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada bagian
skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari
dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster.
Fungsi dari skrotum
adalah sebagai berikut:
·
Memberi ruang untuk
testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak
mendekati tubuh.
·
Mengatur suhu pada testis
agar tetap terjaga yaitu dengan memberikan lingkungan pada testis yang memiliki
suhu dingin antara 1-8 derajat Celcius lebih dingin bila dibandingkan dengan
suhu pada tubuh.
2. Testis
Testis disebut juga
dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm
pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan agar
dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
atau lebih tepatnya di dalam skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan
dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 - 3
minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan
ekornya.
Testis juga mempunyai
tanggung jawab untuk membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon
yang sangat berperan dalam perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat
suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang
memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
3. Epididimis
Epididimis adalah saluran
yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis sehingga
jumlahnya sepasang. epididimis adalah bagian organ pada alat reproduksi yang
memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimis berada
pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk
hampir seperti huruf C
Fungsi epididimis adalah
sebagai berikut:
·
Digunakan sebagai tempat
penyimpanan sperma hingga matang
·
Bagian saluran epdidimis
merupakan alat untuk pengangkutan
4. Vas deferens
Vas deferens adalah
sebuah tabung yang dibentuk dari otot yang merupakan lanjutan dari epididimis.
Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi
sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma dan sebagai tempat
penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
5. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau
kandung mani adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai
makanan untuk sperma. vesikula seminalis juga berfungsi untuk
mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula
seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
6. Kelenjar bulbouretral
Kelenjar bulbouretral /
Kelenjar cowper adalah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada
sistem reproduksi pria. Kelenjar cowper terletak di belakang samping (posterior-lateral)
bagian uretra yang bermembran di dasar penis.
Kelenjar Cowper
menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan preseminal, yaitu cairan
transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi
peningkatan hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu
melubrikasi uretra agar dapat dilewati spermatozoa, dan membantu menyingkirkan
sisa urin dan benda asing lainnya.
7. Penis
Penis dibagi menjadi dua
bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang
menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir
sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian
dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini
untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat dalam
'berhubunan' antara pria dan wanita, serta sebagai saluran pengeluaran sperma,
dan urine.
Pada usia remaja (sekitar
usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan
sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi
basah). Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 – 500 juta
sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
8. Uretra
Uretra merupakan saluran
sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh
melalui penis.
Hormon pada Sistem Reproduksi
Manusia
Tanda-tanda pubertas
sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa hormon pada sistem
reproduksi manusia:
1. Progesteron
Hormon Progesteron
dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Progesteron
berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk
menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron
bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami
pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi,
dan merangsang kelenjar susu guna memproduksi ASI.
2. Testosteron
Hormon Testosteron
merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan
penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
3. Laktogen
Hormon Laktogen merupakan
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan
progesteron merangsang pembentukan air susu.
4. Relaksin
Hormon Relaksin
dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis
pada proses kelahiran.
5. Oksitosin
Hormon
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses
kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
6. LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini juga
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses
pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi
poses pelepasan sel telur (ovulasi).
7. FSH (Follicle Stimulating
Hormone)
FSH merupakan hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan dalam proses
pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan
ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Selain itu FSH juga berperan merangsang
produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada pria.
8. Estrogen
Hormon Estrogen
dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan alam
oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping
itu, hormon ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang
produksi LH.
Kelenjar pada Sistem Reproduksi
Manusia
Sistem reproduksi pada
manusia juga terdiri dari berbagai kelenjar yang mendukung proses reproduksi.
Berikut merupakan beberapa kelenjar pada sistem reproduksi manusia:
1. Kelenjar Bartholini
Kelenjar Bartholini
merupakan kelenjar yang terdapat pada vagina wanita yang berfungsi menghasilkan
lendir yang alkalis saat melakukan hubungan badan.
2. Kelenjar bulbourethralis
Bulbourethralis adalah
kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berperan mensekresi cairan
lendir bening untuk menetralkan cairan urine yang bersifat asam pada uretra.
3. Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat
merupakan kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen terbesar
yang bersifat encer, berwarna putih dan berisi makanan untuk sperma.
4. Vesika Seminalis
Vesika Seminalis
merupakan kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat berwarna kuning,
mengandung makanan sebagai sumber energi bagi pergerakan sperma.
Penyakit pada Sistem Reproduksi
Manusia
1. Sifilis
Sifilis merupakan
penyakit yang disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini
dapat ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, contohnya bayi yang
dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit sifilis akan ditandai dengan
adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera ditangani bakteri dapat
merusak sel otak, merusak jantung, melumpuhkan tulang dan pembuluh darah.
2. Endometriosis
Endometriosis merupakan
keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh
di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada
masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit
terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
bedah laser atau laparoskopi.
3. Gonorrhea
Gonorrhea / gonore /
kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat
ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonore akan merasa sakit pada saat
mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita
gonore tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat
menyebabkan kemandulan.
4. AIDS
AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). Virus ini
menyerang sel darah putih yang merupakan penangkal tubuh dari penyakit. Virus
ini menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita AIDS, menggunakan jarum
suntik yang juga telah digunakan oleh penderita AIDS, keturunan, dan transfusi
darah. Intinya, air mani, sperma, darah, dan alat yang tidak steril menjadi
perantara penyebaran virus HIV.
Komentar
Posting Komentar