BY : ERWIN NOGORI
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
Perkembangbiakan Generatif Pada
Tumbuhan
Perkembangbiakan
generatif tumbuhan adalah perkembangbiakan secara seksual atau kawin yang
dilakukan oleh tumbuhan berbiji. Proses perkembangbiakan ini diawali dari
penyerbukan kemudian pembuahan. Karena dilakukan secara seksual maka tumbuhan
berbiji juga memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Penyerbukan
merupakan peristiwa jatuhnya serbuka sari pada kepala putik dan pembuahan
adalah proses peleburan gamet betina dan gamet jantan.
Alat
Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan
Tumbuhan biji tertutup berkembangbiak secara seksual
tentu memiliki alat kelamin tetapi sebelum membahas alat kelamin pada tumbuhan
sebaiknya membahas tentang bunga karena proses reproduksinya ditandai dengan
munculnya bunga. Perlu Anda ketahui bahwa bunga terbagi atas beberapa jenis
berdasarkan kelengkapan bagian bunga dan kelengkapan alat kelamin bunga.
Berikut penjelasannya.
Jenis Bunga Berdasarkan Kelengkapan
Bagian Bunga
·
Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai
bagian bunga dari kelopak, mahkota, benang sari hingga putik atau bunga yang
mempunyai seluruh bagian bunga. Contoh bunga lengkap adalah tembakau, mawar,
bunga sepatu dan lain – lain.
·
Bunga tidak lengkap adalah bunga
yang tidak mempunyai salah satu bahkan beberapa bagian bunga yang disebutkan di
atas. Contohnya seperti bunga kelapa, bunga kamboja.
Jenis
Bunga Berdasarkan Kelengkapan Alat Kelamin
·
Bunga sempurna adalah bunga yang
memiliki dua jenis alat kelamin yakni benang sari (alat kelamin jantan) dan
putik (alat kelamin betina).
·
Bunga tidak sempurna adalah bunga
yang hanya memiliki satu jenis alat kelamin antara benang sari dan putik.
Bagian-Bagian
Bunga
Untuk lebih
mengenal bunga, simak penjelasan mengenai bagian – bagian bunga berikut ini.
·
Perhiasan bunga
Perhiasan bunga terdiri dari kelopak
dan mahkota bunga. Kelopak bunga terletak pada dasar bunga dan terhubung dengan
tangkai bunga. Kelopak bunga yang terletak paling luar berfungsi untuk
melindungi bunga, Kita dapat menemukan kelopak bunga saat bunga dalam keadaan
kuncup dan saat mekar. Tetapi setelah mekar kelopak bunga akan gugur dengan
sendirinya dalam waktu tertentu. Kelopak bunga memiliki berbagai bentuk dan
warna yang memberikan keindahan pada bunga dan yang membedakannya dengan jenis bunga lain.
Jika kelopak bunga
terletak pada bagian luar, mahkota bunga terletak pada bagian dalam. Mahkota
bunga berfungsi sebagai penarik perhatian serangga untuk melakukan penyerbukan,
sebagai tempat sserangga menghisap madu dan sebagai pelindung alat kelamin
berupa benang sari serta putik.
·
Dasar Bunga
Dasar Bunga
adalah tempat melekatnya mahkota bunga dan berada pada bagian ujung tangkai
bunga.
·
Tangkai Bunga
Tangkai Bunga
adalah bagian bunga yang menghubungkan batang dengan bunga. (Baca
·
Benang Sari
Benang sari
atau stamen adalah alat kelamin jantan pada bunga yang menghasilkan sel kelamin
jantan yaitu sel sperma (spermatozoid). Benang sari terdiri dari tangkai sari
dan kepala sari yang menjadi tempat pembentukan serbuk sari.
·
Putik
Putik atau pistil
adalah alat kelamin betina pada bunga yang menghasilkan sel kelamin betina
yaitu sel telur (ovum). Putik terletak ditengah bunga serta dikelilingi oleh
banyak benang sari terdiri dari kepala putik, tangkai putih dan bakal buah.
Kepala putik atau stigma merupakan tempat terjadinya penyerbukan yang memiliki
bulu-bulu halus dan berlendir untuk menangkap serbuk sari. Di dalam bakal buah
terdapat bakal biji yang memiliki dua inti yakni calon lembaga dan sel telur.
PERKEMBANGBIAKAN SECARA VEGETATIF
Pengertian
perkembangbiakan secara Vegetatif atau reproduksi Vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah secara tak
kawin atau aseksual. Disebut perkembangbiakan aseksual karena pada
perkembangbiakan vegetatif ini tidak membutuhkan adanya proses perkawinan/penyerbukan
dan pembuahan yang memerlukan pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina untuk menciptakan individu baru. Perkembangbiakan vegetatif di
sebut juga reproduksi
vegetatif dan
hanya dapat terjadi pada tumbuhan tertentu dan hewan tingkat rendah.
Perkembangbiakan secara vegetatif hanya terjadi pada
tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Perkebangbiakan ini dapat terjadi secara
alami maupun buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi
tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia. Sehingga dapat terjadi dengan
sendirinya. Sedangkan Reproduksi vegetatif buatan merupakan
proses perkembangbiakan aseksual dengan bantuan manusia. Berikut adalah
macam-macam cara perkembangbiakan vegetatif secara alami dan buatan.
1. Macam-macam
cara perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah
Reproduksi Vegetatif alami pada Tumbuhan
|
Reproduksi Vegetatif alami pada Hewan
|
Tunas.
Contoh: pisang, bambu, tebu
Tunas
adventif. Contoh: cocor bebek
Umbi
batang. Contoh: bangkuang,
Umbi lapis.
Contoh: bawang merah,
Umbi akar.
Contoh: wortel, lobak
Rizoma atau
akar tinggal. Contoh: jahe,
|
Tunas.
Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
Fragmentasi. Contoh: Planaria,
mawar laut
Membelah diri. Contoh: Amoeba, Paramecium
Parthenogenesis. Contoh: lebah,
|
1). Perkembangbiakkan
Secara Vegetatif Alami
Perkembangbiakan secara vegetatif
alami, dapat dilakukan dengan cara atau adanya alat sebagai berikut:
Spora :Spora merupakan satu atau beberapa sel berupa haploid atau diploid
yang terbungkus dengan lapisan pelindung.
·
Sel ini adalah dormain
dan hanya dapat tumbuh di lingkungan atau wilayah yang yang memenuhi syarat
tertentu, sesuai dengan jenis tanaman tersebut. Berikut beberapa contoh tanaman
yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan spora antara lain
tumbuhan paku, lumut, dan jamur.
·
Tunas :Tunas merupakan
bagian dari tanaman yang baru akan tumbuh dari kecambah atau kuncup yang
terletak diatas permukaan tanah atau media. Umumnya tunas dapat terdiri atas
batang ditambah dengan calon bunga, daun muda, atau calon buah. Berikut
beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan
tunas antara lain tanaman pisang, bambu, dan tebu.
·
Tunas Adventif :Tunas
adventif merupakan tunas yang tumbuh dari bagian-bagian tertentu seperti tunas
yang tumbuh pada akar atau daun. Berikut beberapa contoh tanaman yang
berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan tunas adventif antara lain
cocor bebek, cemara, dan sukun.
·
Umbi Batang :Umbi batang
atau tuber cauligenum merupakan umbi yang terbentuk batang atau struktur
modifikasi batang, seperti stolo atau geragih dan rhizoma atau rimpang. Berikut
beberapa contoh dari tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan
umbi batang antara lain gadung, ubi jalar, dan bengkuang.
·
Akar Tinggal :Akar
tinggala atau disebut juga dengan rhizoma merupakan modifikasi batang tanaman
yang tumbuhnya menjalar dibawah permukaan tanah, menghasilkan akar dan tunas
baru dari ruas-ruasnya. Berikut beberapa contoh dari tanaman yang
berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan akar tinggal antara lain
lengkuas, jahe, dan kunyit.
·
Geragih :Geragih atau
stolon merupakan modifikasi pada batang yang tumbuh menyamping dan
diruas-ruasnya akan tumbuh bakal tanaman baru. Berikut beberapa contoh tanaman
yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan geragih antara lain
rumput teki, eceng gondok, dan strawberry.
2). Perkembangbiakkan Secara Vegetatif
Buatan
Perkembangbiakan secara vegetatif buatan, dapat dilakukan dengan cara atau
adanya alat sebagai berikut:
·
Penyetekan
:Perkembangbiakan dengan cara penyetekan dilakuakan dengan cara menanam bagian
tertentu dari tanaman tanpa menunggu tumbuhnya akar terlebih dahulu. Berikut
beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif buatan menggunakan
penyetekan antara lain singkong, mawar, dan tebu.
·
Perundukan
:Perkembangbiakan dengan cara perundukan dilakukan dengan cara membengkokkan
cabang tanaman hingga ketanah, lalu memendam cabang tanaman tersebut dengan
tanah. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif
buatan menggunakan perudukan antara lain anggur, apel, dan melati.
Pencangkokan :Perkembangbiakan dengan cara
pencangkokan dilakukan dengan cara membuat batang tanaman menjadi berakar.
Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif buatan
menggunakan pencangkokan antara lain mangga, jambu biji, dan jeruk.
Sistem Perkembangbiakan Pada Hewan (Reproduksi
Aseksual dan Seksual)
Deskripsi Sistem Perkembangbiakan Pada Hewan (Reproduksi Aseksual
dan Seksual) Secara Lengkap - Dalam mempertahankan eksistensi jenisnya, maka
makhluk hidup perlu melakukan reproduksi. Berbagai mekanisme dalam reproduksi
ditemukan pada makhluk hidup, dan juga pada hewan. Dalam berkembangbiak, dapat
dilakukan dengan kawin ataupun tanpa perkawinan. Beberapa hewan dapat melakukan
reproduksi secara kawin dan tak kawin dalam siklus hidupnya. Berikut uraiannya:
a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi yang terjadi tanpa proses peleburan sel gamet. Individu baru muncul
dari bagian tubuh induk. Beberapa hewan melakukan reproduksi aseksual, karena
bagian dari siklus hidupnya, dan beberapa karena pengaruh lingkungan yang
ekstreme. Sifat individu yang terbentuk dari reproduksi aseksual adalah 100%
mirip dengan induk. Oleh karena itu, terdapat sedikit variasi genetik yang
ditemukan pada individu hasil reproduksi ini. Macam-macam reproduksi aseksual:
1. Tunas (Budding)
Pemisahan individu baru dari tubuh induk. Individu ini terbentuk dari tonjolan
pada bagian tubuh induk. Seperti karakteristik dari pertunasan pada umumnya,
individu akan tumbuh disekitar posisi induk, sehingga akan terbentuk koloni
dari hewan tersebut. Pertunasan biasanya terjadi pada hewan yang sesil
(menempel di dasar perairan). Contoh: porifera, Hydra, dan karang terumbu.
2. Fragmentasi
Terbentuknya individu baru dari potongan-potongan tubuh induk. Hewan yang mampu
melakukan fragmentasi memilki daya regenerasi yang tinggi, sehingga tiap
potongan dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: spons, cacing pipih, dan
hewan invertebrata lainnya.
3. Membelah Diri (Fussion)
Memisahnya tubuh induk menjadi dua individu yang sama besar.
b. Reproduksi Seksual (Generatif)
Reproduksi atau perkembangbiakan secara generatif melibatkan peleburan
(fertilisasi) dua macam sel gamet, sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet
betina). Individu yang terbentuk akan mewarisi kedua sifat induk yang akan
memunculkan sifat yang menonjol. Kombinasi genetik pada reproduksi seksual
meningkatkan variasi genetik pada tingkat spesies. Reproduksi seksual
menghasilkan individu baru yang tidak sama persis dengan induk. Berdasarkan
tempat bertemunya sel gamet, reproduksi dibedakan menjadi;
1.
Fertilisasi Internal
Peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina
terjadi di dalam tubuh hewan betina. Pada mekanisme ini hewan akan dilengkapi
dengan alat kopulasi. Alat kopulasi ini akan membantu menghantarkan pertemuan
sel gamet. Penis merupakan alat kopulasi pada beberapa jantan, dan vagina alat
kopulasi pada hewan betina. Hewan jantan melepaskan berjuta-juta sel gamet
melalui alat kopulasi ke dalam alat reproduksi betina. Kemudian sel-sel sperma
ini akan “berlari” mencari keberadaan ovum, hanya satu sperma yang dapat
membuahi satu telur. Berdasarkan cara perkembangan embrio dibedakan menjadi:
•
Bertelur (OVIPAR)
Embrio akan berkembang di luar tubuh induk
dengan struktur yang bercangkang. Telur embrio akan dikeluarkan dari tubuh
induk. Cangkang ini tersusun atas zat kapur yang melindungi telur embrio dari
kehilangan air. Berkembang diluar tubuh tidak mennghalangi perkembangan embrio.
Telur embrio telah dilengkapi dengan kantung kuning (yolksacs) yang merupakan
nutrisi untuk menyuplai perkembangan embrio selama di dalam cangkang. Hewan
memiliki waktu yang bervariasi dalam perkembangan embrionya, hal ini dapat
ditujukan dengan ukuran telurnya. Semakin besar ukuran telur maka kantung
kuning semakin besar, artinya perkembangan embrio semakin lama. Dibutuhkan
panas dalam proses pertumbuhan embrio di dalam cangkang, oleh karena itu, induk
akan melakukan suatu cara untuk menghangatkan anaknya di dalam telur. Beberapa
induk mengerami telurnya (ayam, burung, unggas lainnya) dan beberapa
menguburnya di dalam pasir atau tumpukan serah-serah daun (penyu, ular, dll).
Beberapa induk akan menunggu sampai anaknya menetas, dan ada yang meninggalkan
anaknya.
•
Melahirkan (VIVIPAR)
Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina
(rahim). Embrio akan mendapat suplai makanan dari pembuluh darah induk melalui
hubungan plasenta. Embrio akan berkembang di dalam rahim induk betina dalam
masa mengandung yang waktunya sangat bervariasi pada tiap-tiap hewan.
Contoh: sebagian besar mamalia, termasuk
manusia.
•
Bertelur melahirkan (OVOVIVIPAR)
Suatu kombinasi antara bertelur dengan
melahirkan. Pada perkembangan ini, embrio disimpan dalam telur tak bercangkang
di dalam tubuh. Telur-telur ini dilengkapi dengan kantung kuning untuk
menyuplai perkembangan embrio. Sampai waktu yang ditentukan, telur-telur ini
pecah di dalam tubuh induk betina, dan keluar dari tubuh betina.
Contoh: beberapa reptil (kadal, dll).
2. Fertilisasi Eksternal
Peleburan sel gamet jantan (sperma) dan sel
gamet betina (ovum) yang terjadi di luar tubuh. Hewan jantan akan merangsang
hewan betina untuk menyemprotkan ovum, sedang hewan jantan akan melepaskan sel
spermanya di wilayah yang berair. Diperlukan media air untuk memperantai
pertemuan kedua sel gamet ini. Oleh karena itu, peleburan macam ini biasanya
terjadi pada hewan-hewan di lingkungan akuatik, seperti ikan dan katak. Selain
itu, wilayah berair akan melindungi telur-telur embrio dalam masa
perkembangannya, hal ini dikarenakan telur embrio yang terbentuk tidak memiliki
cangkang dan memerlukan kadar kelembapan yang tinggi. Jika telur-telur ini
dipindahkan ke wilayah yang kering (daratan) maka menyebabkan telur-telur ini
mengering dan akan merusak perkembangan embrio. Pada beberapa hewan air, telur
akan berkembang menjadi bentuk larva bersilia yang akan mengembara menempel di
dasar perairan membentuk koloni baru, atau fase sesil (menempel didasar perairan)
untuk perkembangan vegetatif. Contohnya ditemukan pada spons, ubur-ubur, dll.
Komentar
Posting Komentar