RPP KELAS 2 SEMESTER 1 DAN 2 K13

Gambar
INDAHNYA BERBAGI .... by : ERWIN NOGORI Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Suatu kegiatan pembelajaran, diperlukan sebuah rencana agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Berikut dijelaskan beberapa hal mengenai RPP. Pengertian RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.  Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pem

PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

BY : ERWIN NOGORI


PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF

Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan
Perkembangbiakan generatif tumbuhan adalah perkembangbiakan secara seksual atau kawin yang dilakukan oleh tumbuhan berbiji. Proses perkembangbiakan ini diawali dari penyerbukan kemudian pembuahan. Karena dilakukan secara seksual maka tumbuhan berbiji juga memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuka sari pada kepala putik dan pembuahan adalah proses peleburan gamet betina dan gamet jantan.

Alat Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan

Tumbuhan biji tertutup berkembangbiak secara seksual tentu memiliki alat kelamin tetapi sebelum membahas alat kelamin pada tumbuhan sebaiknya membahas tentang bunga karena proses reproduksinya ditandai dengan munculnya bunga. Perlu Anda ketahui bahwa bunga terbagi atas beberapa jenis berdasarkan kelengkapan bagian bunga dan kelengkapan alat kelamin bunga. Berikut penjelasannya.
Jenis Bunga Berdasarkan Kelengkapan Bagian Bunga
·         Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai bagian bunga dari kelopak, mahkota, benang sari hingga putik atau bunga yang mempunyai seluruh bagian bunga. Contoh bunga lengkap adalah tembakau, mawar, bunga sepatu dan lain – lain. 
·         Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu bahkan beberapa bagian bunga yang disebutkan di atas. Contohnya seperti bunga kelapa, bunga kamboja.
Jenis Bunga Berdasarkan Kelengkapan Alat Kelamin
·         Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua jenis alat kelamin yakni benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina).
·         Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu jenis alat kelamin antara benang sari dan putik.
Bagian-Bagian Bunga
Untuk lebih mengenal bunga, simak penjelasan mengenai bagian – bagian bunga berikut ini.

·         Perhiasan bunga
Perhiasan bunga terdiri dari kelopak dan mahkota bunga. Kelopak bunga terletak pada dasar bunga dan terhubung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga yang terletak paling luar berfungsi untuk melindungi bunga, Kita dapat menemukan kelopak bunga saat bunga dalam keadaan kuncup dan saat mekar. Tetapi setelah mekar kelopak bunga akan gugur dengan sendirinya dalam waktu tertentu. Kelopak bunga memiliki berbagai bentuk dan warna yang memberikan keindahan pada bunga dan yang membedakannya dengan jenis bunga lain.
Jika kelopak bunga terletak pada bagian luar, mahkota bunga terletak pada bagian dalam. Mahkota bunga berfungsi sebagai penarik perhatian serangga untuk melakukan penyerbukan, sebagai tempat sserangga menghisap madu dan sebagai pelindung alat kelamin berupa benang sari serta putik.
·         Dasar Bunga
Dasar Bunga adalah tempat melekatnya mahkota bunga dan berada pada bagian ujung tangkai bunga.
·         Tangkai Bunga
Tangkai Bunga adalah bagian bunga yang menghubungkan batang dengan bunga. (Baca
·         Benang Sari
Benang sari atau stamen adalah alat kelamin jantan pada bunga yang menghasilkan sel kelamin jantan yaitu sel sperma (spermatozoid). Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari yang menjadi tempat pembentukan serbuk sari.
·         Putik
Putik atau pistil adalah alat kelamin betina pada bunga yang menghasilkan sel kelamin betina yaitu sel telur (ovum). Putik terletak ditengah bunga serta dikelilingi oleh banyak benang sari terdiri dari kepala putik, tangkai putih dan bakal buah. Kepala putik atau stigma merupakan tempat terjadinya penyerbukan yang memiliki bulu-bulu halus dan berlendir untuk menangkap serbuk sari. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji yang memiliki dua inti yakni calon lembaga dan sel telur.

PERKEMBANGBIAKAN SECARA VEGETATIF

Pengertian perkembangbiakan secara Vegetatif atau reproduksi Vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah secara tak kawin atau aseksual. Disebut perkembangbiakan aseksual karena pada perkembangbiakan vegetatif ini tidak membutuhkan adanya proses perkawinan/penyerbukan dan pembuahan yang memerlukan pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina untuk menciptakan individu baru. Perkembangbiakan vegetatif di sebut juga reproduksi vegetatif dan hanya dapat terjadi pada tumbuhan tertentu dan hewan tingkat rendah.



Perkembangbiakan secara vegetatif hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Perkebangbiakan ini dapat terjadi secara alami maupun buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia. Sehingga dapat terjadi dengan sendirinya. Sedangkan Reproduksi vegetatif buatan merupakan proses perkembangbiakan aseksual dengan bantuan manusia. Berikut adalah macam-macam cara perkembangbiakan vegetatif secara alami dan buatan.

1. Macam-macam cara perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah

Reproduksi Vegetatif alami pada Tumbuhan
Reproduksi Vegetatif alami pada Hewan


  Tunas. Contoh: pisang, bambu, tebu
  Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
  Umbi batang. Contoh: bangkuang,
  Umbi lapis. Contoh: bawang merah,
  Umbi akar. Contoh: wortel, lobak
  Geragih atau stolon. Contoh: strawberi
  Rizoma atau akar tinggal. Contoh: jahe,


  Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
  Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
  Membelah diri. Contoh: Amoeba, Paramecium
  Parthenogenesis. Contoh: lebah,

1). Perkembangbiakkan Secara Vegetatif Alami

Perkembangbiakan secara vegetatif alami, dapat dilakukan dengan cara atau adanya alat sebagai berikut:
Spora :Spora merupakan satu atau beberapa sel berupa haploid atau diploid yang terbungkus dengan lapisan pelindung.
·         Sel ini adalah dormain dan hanya dapat tumbuh di lingkungan atau wilayah yang yang memenuhi syarat tertentu, sesuai dengan jenis tanaman tersebut. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan spora antara lain tumbuhan paku, lumut, dan jamur.
·         Tunas :Tunas merupakan bagian dari tanaman yang baru akan tumbuh dari kecambah atau kuncup yang terletak diatas permukaan tanah atau media. Umumnya tunas dapat terdiri atas batang ditambah dengan calon bunga, daun muda, atau calon buah. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan tunas antara lain tanaman pisang, bambu, dan tebu.
·         Tunas Adventif :Tunas adventif merupakan tunas yang tumbuh dari bagian-bagian tertentu seperti tunas yang tumbuh pada akar atau daun. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan tunas adventif antara lain cocor bebek, cemara, dan sukun.
·         Umbi Batang :Umbi batang atau tuber cauligenum merupakan umbi yang terbentuk batang atau struktur modifikasi batang, seperti stolo atau geragih dan rhizoma atau rimpang. Berikut beberapa contoh dari tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan umbi batang antara lain gadung, ubi jalar, dan bengkuang.
·         Akar Tinggal :Akar tinggala atau disebut juga dengan rhizoma merupakan modifikasi batang tanaman yang tumbuhnya menjalar dibawah permukaan tanah, menghasilkan akar dan tunas baru dari ruas-ruasnya. Berikut beberapa contoh dari tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan akar tinggal antara lain lengkuas, jahe, dan kunyit.
·         Geragih :Geragih atau stolon merupakan modifikasi pada batang yang tumbuh menyamping dan diruas-ruasnya akan tumbuh bakal tanaman baru. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami menggunakan geragih antara lain rumput teki, eceng gondok, dan strawberry.

2). Perkembangbiakkan Secara Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan, dapat dilakukan dengan cara atau adanya alat sebagai berikut:
·         Penyetekan :Perkembangbiakan dengan cara penyetekan dilakuakan dengan cara menanam bagian tertentu dari tanaman tanpa menunggu tumbuhnya akar terlebih dahulu. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif buatan menggunakan penyetekan antara lain singkong, mawar, dan tebu.
·         Perundukan :Perkembangbiakan dengan cara perundukan dilakukan dengan cara membengkokkan cabang tanaman hingga ketanah, lalu memendam cabang tanaman tersebut dengan tanah. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif buatan menggunakan perudukan antara lain anggur, apel, dan melati.
Pencangkokan :Perkembangbiakan dengan cara pencangkokan dilakukan dengan cara membuat batang tanaman menjadi berakar. Berikut beberapa contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif buatan menggunakan pencangkokan antara lain mangga, jambu biji, dan jeruk.




Sistem Perkembangbiakan Pada Hewan (Reproduksi Aseksual dan Seksual)


Deskripsi Sistem Perkembangbiakan Pada Hewan (Reproduksi Aseksual dan Seksual) Secara Lengkap - Dalam mempertahankan eksistensi jenisnya, maka makhluk hidup perlu melakukan reproduksi. Berbagai mekanisme dalam reproduksi ditemukan pada makhluk hidup, dan juga pada hewan. Dalam berkembangbiak, dapat dilakukan dengan kawin ataupun tanpa perkawinan. Beberapa hewan dapat melakukan reproduksi secara kawin dan tak kawin dalam siklus hidupnya. Berikut uraiannya:

 

a.    Reproduksi Aseksual (Vegetatif)


Reproduksi yang terjadi tanpa proses peleburan sel gamet. Individu baru muncul dari bagian tubuh induk. Beberapa hewan melakukan reproduksi aseksual, karena bagian dari siklus hidupnya, dan beberapa karena pengaruh lingkungan yang ekstreme. Sifat individu yang terbentuk dari reproduksi aseksual adalah 100% mirip dengan induk. Oleh karena itu, terdapat sedikit variasi genetik yang ditemukan pada individu hasil reproduksi ini. Macam-macam reproduksi aseksual:

1.    Tunas (Budding)

Pemisahan individu baru dari tubuh induk. Individu ini terbentuk dari tonjolan pada bagian tubuh induk. Seperti karakteristik dari pertunasan pada umumnya, individu akan tumbuh disekitar posisi induk, sehingga akan terbentuk koloni dari hewan tersebut. Pertunasan biasanya terjadi pada hewan yang sesil (menempel di dasar perairan). Contoh: porifera, Hydra,  dan karang terumbu.

2.    Fragmentasi

Terbentuknya individu baru dari potongan-potongan tubuh induk. Hewan yang mampu melakukan fragmentasi memilki daya regenerasi yang tinggi, sehingga tiap potongan dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: spons, cacing pipih, dan hewan invertebrata lainnya.

3.    Membelah Diri (Fussion)

Memisahnya tubuh induk menjadi dua individu yang sama besar.

 

b.    Reproduksi Seksual (Generatif)


Reproduksi atau perkembangbiakan secara generatif melibatkan peleburan (fertilisasi) dua macam sel gamet, sperma (gamet jantan) dan ovum (gamet betina). Individu yang terbentuk akan mewarisi kedua sifat induk yang akan memunculkan sifat yang menonjol. Kombinasi genetik pada reproduksi seksual meningkatkan variasi genetik pada tingkat spesies. Reproduksi seksual menghasilkan individu baru yang tidak sama persis dengan induk. Berdasarkan tempat bertemunya sel gamet, reproduksi dibedakan menjadi;
1.    Fertilisasi Internal

Peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina terjadi di dalam tubuh hewan betina. Pada mekanisme ini hewan akan dilengkapi dengan alat kopulasi. Alat kopulasi ini akan membantu menghantarkan pertemuan sel gamet. Penis merupakan alat kopulasi pada beberapa jantan, dan vagina alat kopulasi pada hewan betina. Hewan jantan melepaskan berjuta-juta sel gamet melalui alat kopulasi ke dalam alat reproduksi betina. Kemudian sel-sel sperma ini akan “berlari” mencari keberadaan ovum, hanya satu sperma yang dapat membuahi satu telur. Berdasarkan cara perkembangan embrio dibedakan menjadi:

•    Bertelur (OVIPAR)

Embrio akan berkembang di luar tubuh induk dengan struktur yang bercangkang. Telur embrio akan dikeluarkan dari tubuh induk. Cangkang ini tersusun atas zat kapur yang melindungi telur embrio dari kehilangan air. Berkembang diluar tubuh tidak mennghalangi perkembangan embrio. Telur embrio telah dilengkapi dengan kantung kuning (yolksacs) yang merupakan nutrisi untuk menyuplai perkembangan embrio selama di dalam cangkang. Hewan memiliki waktu yang bervariasi dalam perkembangan embrionya, hal ini dapat ditujukan dengan ukuran telurnya. Semakin besar ukuran telur maka kantung kuning semakin besar, artinya perkembangan embrio semakin lama. Dibutuhkan panas dalam proses pertumbuhan embrio di dalam cangkang, oleh karena itu, induk akan melakukan suatu cara untuk menghangatkan anaknya di dalam telur. Beberapa induk mengerami telurnya (ayam, burung, unggas lainnya) dan beberapa menguburnya di dalam pasir atau tumpukan serah-serah daun (penyu, ular, dll). Beberapa induk akan menunggu sampai anaknya menetas, dan ada yang meninggalkan anaknya. 

•    Melahirkan (VIVIPAR)

Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina (rahim). Embrio akan mendapat suplai makanan dari pembuluh darah induk melalui hubungan plasenta. Embrio akan berkembang di dalam rahim induk betina dalam masa mengandung yang waktunya sangat bervariasi pada tiap-tiap hewan. 
Contoh: sebagian besar mamalia, termasuk manusia.

•    Bertelur melahirkan (OVOVIVIPAR)

Suatu kombinasi antara bertelur dengan melahirkan. Pada perkembangan ini, embrio disimpan dalam telur tak bercangkang di dalam tubuh. Telur-telur ini dilengkapi dengan kantung kuning untuk menyuplai perkembangan embrio. Sampai waktu yang ditentukan, telur-telur ini pecah di dalam tubuh induk betina, dan keluar dari tubuh betina. 
Contoh: beberapa reptil (kadal, dll).

2.    Fertilisasi Eksternal

Peleburan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (ovum) yang terjadi di luar tubuh. Hewan jantan akan merangsang hewan betina untuk menyemprotkan ovum, sedang hewan jantan akan melepaskan sel spermanya di wilayah yang berair. Diperlukan media air untuk memperantai pertemuan kedua sel gamet ini. Oleh karena itu, peleburan macam ini biasanya terjadi pada hewan-hewan di lingkungan akuatik, seperti ikan dan katak. Selain itu, wilayah berair akan melindungi telur-telur embrio dalam masa perkembangannya, hal ini dikarenakan telur embrio yang terbentuk tidak memiliki cangkang dan memerlukan kadar kelembapan yang tinggi. Jika telur-telur ini dipindahkan ke wilayah yang kering (daratan) maka menyebabkan telur-telur ini mengering dan akan merusak perkembangan embrio. Pada beberapa hewan air, telur akan berkembang menjadi bentuk larva bersilia yang akan mengembara menempel di dasar perairan membentuk koloni baru, atau fase sesil (menempel didasar perairan) untuk perkembangan vegetatif. Contohnya ditemukan pada spons, ubur-ubur, dll.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL USAHA ALPUKAT KOCOK

HADIST TENTANG BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DEMOKRATIS

MACAM - MACAM SENI RUPA 3 DIMENSI