RPP KELAS 2 SEMESTER 1 DAN 2 K13

Gambar
INDAHNYA BERBAGI .... by : ERWIN NOGORI Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Suatu kegiatan pembelajaran, diperlukan sebuah rencana agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Berikut dijelaskan beberapa hal mengenai RPP. Pengertian RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.  Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pem

CONTOH GURINDAM 12, LEGENDA, KARMINA, PANTUN, TALIBUN, MANTRA, PANTANG LARANG, UNGKAPAN, DAN PERIBAHASA


GURINDAM 12

Fasal 1

Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
§  Maksudnya setiap orang harus beragama karena agama sangat penting baginya, orang yang tidak beragama akan buta arah dalam menjalankan hidupnya.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang ma’rifat
§  Untuk mencapai kesempurnaan di dalam kehidupan, manusia harus mengenal empat hal. Empat hal tersebut adalah syariat, tarikat, hakikat dan makrifat.
Barang siapa mengenal Allah,
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
§  Orang yang mengenal Allah SWT, pastinya ia menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Barang siapa mengenal diri,
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
§  Orang yang memahami penciptaan dirinya, maka ia telah mengenal Penciptanya.
Barang siapa mengenal dunia,
Tahulah ia barang yang terpedaya
§  Orang yang mengetahui bahwa dunia itu fana, ia akan berhati-hati menjalani kehidupan, ia tahu bahw dunia hanyalah tempat tipu daya.
Barang siapa mengenal akhirat,
Tahulah ia dunia mudharat
§  Orang yang menyakini adanya akhirat, pasti ia juga yakin bahwa dunia tempatnya kemudharatan.

Fasal 2

Barang siapa mengenal yang tersebut,
Tahulah ia makna takut
§  Seorang yang meyakini hal-hal di atas (Allah, penciptaan diri, agama, dunia dan akhirat), ia akan semakin takut jika melanggar aturan-Nya.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
Seperti rumah tiada bertiang
§  Perumpamaan orang yang meninggalkan shalat seperti rumah tanpa tiang, karena sejatinya shalat adalah tiangnya agama.
Barang siapa meninggalkan puasa,
Tidaklah mendapat dua termasa
§  Orang yang meninggalkan puasa wajib akan kehilangan kenikmatan kehidupan dunia dan akhirat.
Barang siapa meninggalkan zakat,
Tiadalah hartanya beroleh berkat
§  Orang yang tidak mau membayar zakat, hartanya tidak akan mendapat keberkahan. baik di dunia terlebih di akhirat.
Barang siapa meninggalkan haji,
Tiadalah ia menyempurnakan janji
§  Orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, ia akan mudah menginkari janji yang ia buat.

Fasal 3

Apabila terpelihara mata,
Sedikitlah cita-cita
§  Kita harus mempergunakan mata dengan sebaik-baiknya, jangan sampai menggunakannya untuk melihat yang dilarang Allah SWT.
Apabila terpelihara kuping,
Khabar yang jahat tiadalah damping
§  Telinga arus dijauhkan dari segala dosa pendengaran, seperti gunjingan, hasutan, gosip serta dosa pendengarana lainnya.
Apabila terpelihara lidah,
Niscaya dapat daripadanya faedah
§  Orang yang senantiasa menjaga bicaranya, ia akan memperoleh banyak manfaat.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
Daripada segala berat dan ringan
§  Berusahalah menjaga tangan dari perbuatan sia-sia dan dilarang agama.
Apabila perut terlalu penuh,
Keluarlah fi’il yang tiada senonoh
§  Jangan makan terlalu kenyang, karena hal itu akan menyebabkan berbuat yang tidak baik.
Anggota tengah hendaklah ingat,
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
§  Jagalah angota tubuh yang tengah (kemaluan),  karena itu yang menyebabkan banyak orang kehilangan semangat hidup (jika terlanjur melakukan zina).
Hendaklah peliharakan kaki,
Daripada berjalan yang membawa rugi
§  Langkahkah kakimu ke tempat-tempat yang diridhai Allah, jika tidak maka akan menyebabkan kerugian.

Fasal 4

Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun rubuh
§  Hati merupakan pusat kendali semua anggota tubuh, jika ia melakukan kezaliman akan menyebabkan kerugian semua anggora tubuh.
Apabila dengki sudah bertanah,
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
§  Hati yang dengki akan merugikan diri sendiri.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
Di situlah banyak orang yang tergelincir
§  berhati-hatilah dalam berbicara, banyak yang tergelincir hanya karena salah bicara.
Pekerjaan marah jangan dibela,
Nanti hilang akal di kepala
§  Jangan memperturutkan amarah, ia dapat menghilangkan akal sehat.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
§  Orang yang sudah terbiasa berbohong, jika berbicara pasti ada unsur kebohongannya meskipun sedikit.
Tanda orang yang amat celaka,
Aib dirinya tiada ia sangka
§  Orang yang celaka adalah orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri.
Bakhil jangan diberi singgah,
Itulah perampok yang amat gagah
§  Jangan memelihara sifat kikir dan bakhil, justru sifat itu yang akan menguras habis hartanya.
Barang siapa yang sudah besar,
Janganlah kelakuannya membuat kasar
§  Jangan sampai dengan bertambahnya usia, menjadikanmu bertambah kasar. Milikilah sikap bijaksana dalam setiap perbuatan.
Barang siapa perkataan kotor,
Mulutnya itu umpama ketor
§  Perkataan yang kita keluarkan hendaklah terhindar dari perkataan kotor.
Di mana tahu salah diri,
Jika tidak orang lain yang berperi
§  Setiap kesalahan yang kita perbuat, kita harus meminta maaf kepada orang yang kita dhalimi.
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
§  Jangan mengambil pekerjaan yang dilarang agama.

Fasal 5

Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa
§  Kita dapat mengenal suatu bangsa dari perilaku dan bahasanya.
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
Sangat memeliharakan yang sia-sia
§  Orang yang bahagia adalah orang yang meninggalkan perbuatan tidak berguna dan sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia
§  Orang yang mulia dan terhormat bisa dilihat dari sikap dan perilakunya.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
§  Orang yang berilmu tidak akan pernah bosan belajar dan mengambil pelajaran dari kehidupannya.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal
§  Orang yang berakal telah mempersiapkan bekalnya di dunia, untuk menjalani kehidupannya di akhirat.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
§  Jika ingin melihat orang yang berbudi luhur, lihatlah ketika ia bergaul dengan orang lain.

Fasal 6

Cahari olehmu akan sahabat,
Yang boleh dijadikan obat
§  Carilah sahabat setia yang mau membantu kita dalam setiap kondisi.
Cahari olehmu akan guru,
Yang boleh tahukan tiap seteru
§  Carilah guru bijaksana, yang bisa tidak menyembungikan ilmunya dan dapat mendamaikan orang yang berseteru.
Cahari olehmu akan isteri,
Yang boleh menyerahkan diri
§  Carilah sitri yang selalu berbakti kepada suami.
Cahari olehmu akan kawan,
Pilih segala orang yang setiawan
§  Carilah teman yang setia, baik di saat kita senang maupun susah.
Cahari olehmu akan abdi,
Yang ada baik sedikit budi
§  Carilah pengikut/pembantu yang memiliki budi pekerti luhur.

Fasal 7

Apabila banyak berkata-kata,
Di situlah jalan masuk dusta
§  Orang yang banyak bicaranya, akan mudah melakukan kebohongan.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
Itulah tanda hampirkan duka
§  Apabila terlalu mengharapkan sesuatu, akan menimbulkan kekecewaan saat sesuatu tersebut tidak didapat.
Apabila kita kurang siasat,
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
§  Setiap perkerjaan harus memiliki strategi dan persiapannya.
Apabila anak tidak dilatih,
Jika besar bapanya letih
§  Jika anak tidak dididik dengan benar, ketika besar akan membangkang dan menyusahkan orang tuanya.
Apabila banyak mencela orang,
Itulah tanda dirinya kurang
§  Orang yang sering menghina orang lain, pertanda dia merasa kurang sempurna.
Apabila orang yang banyak tidur,
Sia-sia sajalah umur
§  Jangan menyia-nyiakan umur dengan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Apabila mendengar akan khabar,
Menerimanya itu hendaklah sabar
§  Bila mendengar kabar duka atau kurang menyenangkan, hendaklah sabar dan menerima dengan lapang dada.
Apabila mendengar akan aduan,
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
§  Jangan mudah terpengaruh dengan omongan orang lain.
Apabila perkataan yang lemah lembut,
Lekaslah segala orang mengikut
§  Perkataan yang lemah lembut akan mudah diterima dan didengar orang lain.
Apabila perkataan yang amat kasar,
Lekaslah orang sekalian gusar
§  Perkataan yang kasar membuat orang yang mendengarnya tidak nyaman dan resah.
Apabila pekerjaan yang amat benar,
Tidak boleh orang berbuat onar
§  Orang yang baik tidak boleh difitnah.

Fasal 8

Barang siapa khianat akan dirinya,
Apalagi kepada lainnya
§  Orang yang mempunyai sifat khianat dalam dirinya, pasti ia akan berkhianat kepada orang lain.
Kepada dirinya ia aniaya,
Orang itu jangan engkau percaya
§  Jika kepada diri sendiri saja ia melakukan aniaya, maka jangan pernah mempercayainya.
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
Daripada yang lain dapat kesalahannya
§  Jangan suka menganggap diri sendiri paling benar dan suka menyalahkan orang lain.
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
Biar pada orang datangnya khabar
§  Daripada memuji diri sendiri, lebih baik berbuat baiklah kepada orang lain, agar kamu dipuji oleh orang lain.
Orang yang suka menampakkan jasa,
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
§  Jangan menginginkan imbalan dari setiap bantuan yang kita perbuat.
Kejahatan diri sembunyikan,
Kebajikan diri diamkan
§  Sifat-sifat buruk dalam diri hendaknya disembunyikan, begitu pula kebaikan yang pernah diperbuat.
Ke’aiban orang jangan dibuka,
Ke’aiban diri hendaklah sangka
§  Jangan menyebarkan aib orang lain, hendaklah melihat pada aibnya sendiri.

Fasal 9

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan,
Bukannya manusia yaitulah syaitan
§  Orang yang tetap mengerjakan perbuatan yang tidak baik padahal ia sudah tahu, ia bukanlah manusia melainkan setan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
Itulah iblis punya penggawa
§  Orang tua yang masih melakukan kejahatan, ia bagaikan pimpinan setan.
Kepada segaia hamba-hamba raja,
Di situlah syaitan tempatnya manja
§  Jangan engkau tergoda akan kekayaan para raja, karena di situlah tempat setan menggoda manusia.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
Di situlah syaitan tempat bergoda
§  Masa muda jangan mudah tergoda dengan rayuan setan.
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
Di situlah syaitan punya jamuan
§  Perkumpulan laki-laki dan perempuan adalah tempat setan melakukan godaannya.
Adapun orang tua yang hemat,
Syaitan tak suka membuat sahabat
§  Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktunya, setan tidak suka kepada orang tersebut.
Jika orang muda kuat berguru,
Dengan syaitan jadi berseteru
§  Masa muda yang digunakan untuk menuntut ilmu, setan akan menjadi musuhnya.

Fasal 10

Dengan bapa jangan durhaka,
Supaya Allah tidak murka
§  Jangan durhaka kepada orang tua, agar Allah tidak murka kepadamu.
Dengan ibu hendaklah hormat,
Supaya badan dapat selamat
§  Setiap anak harus patuh dan hormat kepada ibunya, agar selamat di akhirat kelak.
Dengan anak janganlah lalai,
Supaya boleh naik ke tengah balai
§  Jangan pernah melalaikan tanggung jawab mendidik anak, maka kamu akan bahagia dunia akhirat.
Dengan kawan hendaklah adil,
Supaya tangannya jadi kafil
§  Bersikap adillah kepada temanmu, agar ia dapat menjadi penolongmu kelak.

Fasal 11

Hendaklah berjasa,
Kepada yang sebangsa
§  Hendaklah menjadi orang yang berjasa dan bermanfaat untuk bangsa.
Hendaklah jadi kepala,
Buang perangai yang cela
§  Jika kamu menjadi pemimpin, hilangkan perangai buruk dan tercela.
Hendaklah memegang amanat,
Buanglah khianat
§  Begitu juga pegang amanat kepemimpinan tersebut, jangan sampai mengkhianati masyarakat.
Hendak marah,
Dahulukan hajat
§  Jika hendak melampiasakan kemarahan pikir ulang lagi, apakah marah tersebut akan mendatangkan kebaikan dan menyelesaikan hajat orang banyak.
Hendak dimulai,
Jangan melalui
§  Segala sesuatu perlu awal yang baik.
Hendak ramai,
Murahkan perangai
§  Jika ingin dikenal baik, jagalah perilaku dan budi pekerti.

Fasal 12

Raja muafakat dengan menteri,
Seperti kebun berpagarkan duri
§  Hubungan raja dengan menterinya adalah saling bekerjasama dan menjaga satu sama lain.
Betul hati kepada raja,
Tanda jadi sebarang kerja
§  Raja yang adil kepada rakyatnya dalah raja yang mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Hukum adil atas rakyat,
Tanda raja beroleh inayat
§  Raja yang mendapat petunjuk Allah SWT akan melaksanakan hukum yang adil bagi rakyatnya.
Kasihkan orang yang berilmu,
Tanda rahmat atas dirimu
§  Bila kamu menghormati orang berilmu, tandanya kamu mendapat rahmat dari Allah.
Hormat akan orang yang pandai,
Tanda mengenal kasa dan cindai
§  Menghormati orang berilmu, tanda ia mengenal kematian yang merupakan gerbang alam akhirat.
Ingatkan dirinya mati,
Itulah asal berbuat bakti
§  Bila manusia mengingat kematian, ia akan lebih berbakti kepada Allah SWT.
Akhirat itu terlalu nyata,
Kepada hati yang tidak buta
§  Orang yang tidak buta mata hatinya, akan meyakini bahwa akhirat benar adanya.


LEGENDA
Asal mula rokan hulu

 Kabupaten Rokan Hulu, adalah kabupaten yang baru di resmikan pada tahun 2000. daerah yang memisahkan dari kabupaten kampar. Kabupaten rokan hulu mempunyai dua sungai yang lumayan besar dan membuat asal usul dari rokan hulu tersebut menurut saya mempunyai ikatan yaitu : sungai rokan kanan dan kiri.. yang nanti titik temu dari kedua sungai tersebut di Rokan hulu.Rokan adalah nama sebuah sungai yang membelah Pulau Sumatera dibagian tengah, bermuara kebagian Utara Pulau tersebut (Selat Malaka). Daerah ini adalah kawasan Kerajaan Rokan Tua, diketahui keberadaannya abad ke-13, saat itu tercatat dalam “Negara Kertagama” karangan Prapanca, yang ditulis pada tahun 1364 M, syair 13 disebutkan ; “Seluruh Pulau Sumatera (Melayu) telah menjadi daerah yang berada dibawah kekuasaan Majapahit meliputi; … Rakan (Rokan) …”.

Rokan juga disebut dalam sumber tertulis lainnya seperti Kronik Cina, maupun roteiros (buku-buku panduan laut) Portugis (Marguin 1984). Sampai saat ini nama Rokan juga tetap eksis sebagaimana yang dapat dilihat dalam perkembangan kerajaan Rokan Tua itu sampai sekarang. Menurut Muchtar Lutfi, Wan Saleh dalam sejarah Riau, bahwa yang menjadi Raja Rokan abad ke-14-15 adalah keturunan dari Sultan Sidi saudara Sultan Sujak yang dijelaskan dalam buku Sulalatus Salatin, yang menyatakan bahwa raja Rokan itu anak Sultan Sidi saudara Sultan Sujak. Kerajaan Rokan ini berpusat di Koto Intan, suatu tempat dekat Kotolamo dan berpindah-pindah ke Pekaitan dan akhirnya pindah ke Rantau Kasai (di Siarang-arang) Setelah itu tidak ada lagi disebut-sebut nama Kerajaan Rokan lagi. Sampailah diketahui bahwa wilayah Rokan itu mekar menjadi Rokan Hilir dan Rokan Kanan; Rokan Hilir terbagi 3 kerajaan yaitu : Kerajaan Kubu, Kecamatannya Teluk Merbau, Kerajaan Bangko Kecmatannya Bantaian dan Kerajaan Tanah Putih, Kecamatannya Tanah Putih.

Rokan Hulu terdiri dari 5 kerajaan, yaitu : Kerajaan Tambusai Kecamatannya Dalu-dalu, Kerajaan Rambah Kecamatannya Pasir Pengarayan, Kerajaan Kepenuhan Kecamatannya Kotate ngah, Kerajaan Rokan IV Koto, Kecamatannya Rokan IV Koto, dan Kerajaan Kunto darussalam Kecamatannya Kotolamo. Pada masa kolonial wilayah Rokan Hulu dibagi menjadi dua yaitu: Wilayah Rokan Kanan terdiri dari 3 kerajaan; Kerajaan Tambusai, Kerajaan Rambah, dan Kerajaan Kepenuhan. Wilayah Rokan Kiri menjadi 2 kerajaan yaitu : Kerajaan Rokan IV Koto, Kerajaan Kuntodarussalam, dan ditambah kampung dari Kerajaan Siak yaitu Kewalian Tandun dan Kabun.

            Sampailah saat ini wilayah terbagi dalam Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu. Pada abad ke-17-18 ada keinginan dari seorang pejuang bernama Sultan Zainal Abidin Syah untuk mempersatukan masyarakat Rokan ini dari Hulu sampai ke Hilir, namun mendapat perlawanan dari Kerajaan Siak atas adu domba Kolonial Belanda. Maka dengan keadan demikian terjadilah penangkapan Sultan Zainal Abidin Syah hingga di bawa ke Madiun dan mangkat disana. Dari kilas sejarah tersebut Web ini tercipta.Terancam perkembangan wilayah sepanjang Sungai Rokan akan berkembang dalam administrasi, namun tetap memiliki semangat Kebudayaan Sungai Rokan.
         
           Menurut data dari Junaidi Syam/Jon Kobet, yang telah menjelajah sungai Rokan dari Hulu Sampai Hilir memiliki catatan tentang perjalanan tersebut dalam sebuah tim expedisi Sungai Rokan. Junaidi Syam mengatakan ada beberapa kerajaan yang pernah menduduki daerah tertentu di sepanjang Sungai Rokan sebagai tempat kekuasaan kerajaan, adapun daerah tersebut sebagai berikut : Pekaitan, Batuhampar, Bangko, Kubu, Tanahputih; Tanahputieh , Tolukmego, Sintong; Sintung, Padanggelanggang; Padanggolanggang, Siya-ang; Siarangarang , Rantaubonuang; Rantaubinuang; Antaubinuang, Koponuhan; Koponuan; Koponoan; Kepenuhan, Rambah, Kototinggi; Kotatinggi, Pantaicomin; Pantaicermin, Rantaukasai; Antaukasai, Karangbosa; Harangbosar; Harangjulu, Tombusai; Tomusai; Tambusai, Kunto; Kunto Darussalam;Kotolamo; Katolamo; Kotalama, Lubukbondaro; Lubukmonaro; Lubukbonao; Lubukbendahara, Rokan; Okan; Oken, Kerajaan Kolambukuniang, Kerajaan Langgak.

Legenda Sungai Deras

Terbitnya fajar kala pagi hari telah tiba, diiringi seruan ayam yang bersaut-sautan menandai datangnya pagi. Terbitnya fajar yang menerangi pada sebuah desa yang memiliki hamparan sawah terbentang hijau asri, Para penduduk tergugah bangun dari tidurnya karena mereka mengetahui pagi telah tiba dan banyak kegiatan yang mereka harus kerjakan, dan pada pagi itupun juga para penduduk sibuk turun ke sawah, mencangkul, membajak, menanam padi atau melakukan kegiatan yang mereka harus kerjakan. Penduduk di desa itu kebanyakan adalah pendatang yang membawa keluarga dan sanak saudara untuk menetap di de sa. Para penduduk pada desa itu, tidak tahu harus dinamakan apa desa yang mereka tempati. Para penduduk berkumpul mencari nama untuk desa yang mereka tempati tersebut.mereka sangat sulit mencari namanama yang akan dijadikan nama desa, dalam perkumpulan itu akhirnya para penduduk sepakat untuk memberi nama desa itu dengan nama Desa Rambah.
Para penduduk sangat senang karena desa yang mereka tempati sudah memiliki nama. Penduduk kemudian melanjutkan kegiatan pergi ke sawah dengan suasana gembira. Tak lama berselang, Desa Rambah mengalami kekeringan. Penduduk sulit mencari air untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap keluarga berusaha mencari simpanan air di desa yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. Kalaupun mereka dapat simpanan air namun jumlahnya sangat sedikit. Banyak anak-anak yang mengalami penyakit akibat sulitnya air di desa tersebut. Sawahsawah menjadi kering. Pepohonan yang hidup di desa terse but menjadi tandus, banyak hewan ternak yang mati akibat kurang minum dan makan. Dan pada suatu hari ada seorang pencari rumput untuk makan hewan peliharaan di rumah. Bapak itu mencari rumput di tepian sungai karena di daratan tidak memungkinkan. Ketika menyusuri sungai sambil menjaga hewan ternaknya, saat itu juga bapak pencari rumput terkejut sampai di tepi sungai karena melihat sesosok bentuk manusia di sungai itu. Wajahnya bersinar dan cantik, seperti bidadari. Bapak pencari rumput tadi masih terkejut tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Rasanya tidak yakin atau percaya, padahal tempat sungai itu sedang tidak ada airnya akibat kemarau, kalaupun ada pasti sangat keruh, tapi yang dilihat bapak tadi sungai begitu deras, hingga ia berteriak-teriak dengan panik ke arah desa memberitahukan pada penduduk sambil berkata "sungai deras ... sungai deras... sungai deras." Pendudk Desa Rambah sangat terkejut mendengar bapak pencari rumput berteriak. Teriakan bapak pencari rumput yang membuncah menbuat para penduduk yang lain tumpah ruah mendekatinya untuk mengetahui hal apa yang terjadi. Maka berceritalah bapak pencari rumput itu dengan dikelilingi oleh seluruh pendudk Desa Rambah. Penduduk sangat seksama mendengar cerita bapak pencari rumput itu yang melihat sesosok bidadari cantik yang berparas memikat. Mendengar cerita bapak tersebut ada diantara penduduk yang merasa penasaran dan sangat ingin melihat bidadari yang diceritakan bapak pencari rumput itu. Keesokan harinya, beberapa penduduk mencari air di sungai yang deras airnya itu, tiba-tiba penduduk yang mencari air. terkejut melihat keanehan yang ada pada ·sesosok bidadari itu. Ia mengeluarkan udang dari kepalanya kemudian menenggelarnkan kepala yang berisi udang tersebut kedalam sungai.
Penduduk semakin kaget dan berlari kedalam desa. Kemudian ada salah seorang penduduk yang bisa dikatakan sebagai orang yang sakti, dimintakan tolong untuk menanyakan perihal bidadari tersebut.
Orang sakti tersebut kemudian mendekati sungai dan bertemu dengan bidadari itu. Beliau menanyakan siapakah gerangan nama bidadari dan apa tujuan ia bisa turun ke sungai tersebut. Tak lama bidadari itu menjawab bahwa namanya Suri Andung Jati dan tujuan ia turun dari khayangan ke sungai untuk mampir melepas dahaga. Setelah mengetahui maksud dan tujuan bidadari tersebut kemudian orang sakti itu menyampaikan lagi ke penduduk setempat. Penduduk setempat sangat gembira dan antusias karena turunnya bidadari. Berarti desa mereka akan menjadi subur dan makmur. Setelah penduduk mengetahui nama bidadari tersebut, keadaan sungai menjadi deras dan banyak udangnya. Bertahun-tahun Sungai Deras menghasilkan banyak udang. Penduduk menjadi sangat senang karena mata pencaharian mereka menjadi bertambah, hasil sungai membuat penduduk bisa hidup dengan layak. Karena itu penduduk selalu mengambil udang-udang sehingga jumlahnya semakin berkurang dan habis.
Suri Andung Jati yang mengusahakan adanya udang di sungai itu menjadi marah karena ternan mandinya sudah habis di ambil oleh penduduk setempat. Suri Andung Jati telah pergi dari Desa Deras berpindah tempat dan menemui tempat pengganti pelepas dahaga. Dia kini telah pindah ke desa yang sangat jauh yaitu tempat pemandiannya sekarang, di Desa Sidempuan. Setelah kejadian yang menimpa pada penduduk di Desa Deras, keberadaan Suri Andung Jati sebagai bidadari yang membawa berkah sudah tidak diketahui keberadaannya. Itulah cerita asal-usul Desa Sungai Deras.

KARMINA
·         Ada  pepaya ada mentimun
Ada mangga ada salak
Daripada duduk melamun
Mari kita membaca sajak

·         Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula

·         Dahulu beras sekarang ketupat
Orang pemerat tersiksa si akhirat
Buah durian tajam berduri
Baca Al Quran tenangkan hati


·         Ikan salem beli di pasar
Pipi tembem buatku gusar
Pergi ke laut asin airnya
Nyali menciut sebab dia menyapa

·         gelatik main di batu
cantik itu kalau membantu

PANTUN
Pantun Rokan Hulu
·         Wahai adinda peliharalah amanah
Tunjuk ajarnya engkau telaah  
Ambil oleh mu mana yang berfaedah
Supaya hidupmu tidak menyalah

·         Hikayat berbilang di negeri junjungan
Jadi menjalin zaman berzaman
Mari mantapkan dunia pendidikan
Semoga Riau memperoleh kemajuan

·         Besarlah buah kelopak gading
Dikenal tandan beri bertali
Besarlah tua duduk bersanding
Mufakat dapat kerja menjadi

·         Apa tanda hidup beriman
Mufakat dulu sebelum berjalan
Putus kata usai berunding
Disitu janji kita tegakkan

·         Apa tanda melayu bertuah
Duduk tegaknya bermusyawarah
Apa tanda melayu beradat
Hidup didalam musyawarah mufakat.


TALIBUN

·         Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu

·         Kalau pandai berkain panjang
Lebih baik berkain sarung
Jika pandai memakainya
Kalau pandai berinduk semang
Lebih umpama bunda kandung
Jika pandai membawakannya

·         Hujan di bulan selalu bergelimang
Jatuh ke bumi menciptakan genangan
Genangan di jalan sungguh membuat kelam
Jalanan kelam tak bersiring
Tak bersiring menciptakan kehancuran
Melihat kebahagian nampak hilang
Yang tinggal kini hanyalah kenangan
Janganlah kau menangis sehari semalam
Janganlah kau bersedih hingga mata kering
Karena ada aku yang memberikan kebahagiaan

·         Berlayar menuju pulau di sana
Menerjang ombak di bulan purnama
Bersama nahkoda melempar jala
Agar memiliki gelar sarjana
Belajarlah dengan giat dan seksama
Jangan lupa selalu berdoa

·         Hujan deras akhirnya datang jua
Memabasahi alam sekitarnya
Rumput, bunga tumbuh tanpa diterka
Sugguh indah alam dengan nuansa
Sayangi ke dua orang tua
Jangan mengeluh kepadanya
Jangan pula menyakiti mereka
Agar mendapat ridho yang maha kuasa

MANTRA

Jampi Selusuh

rebung ruat rebung berduri
ruat dengan akar-akarnya
pecah darah pecah tembuni
turun engkau dari badannya
tidak direla ibu dan baak
bismillah Adam nama sifat
sifat jadi darah
darah jadi air
air jadi abu angin

Mantra Menanam Benih
Untuk hasil panen yang bagus melimpah

Bismillahi
assalami'alaikum Nabi Tab
yang memegang bumi
aku menumpangkan anakku
Seri Gading Gemala Gading
di dalam enam bulan ada ketujuh
aku datang mengambil balik
dengan laillaha illallah
kur semangat
kur semangat
kur semangat

Mantra Mengusir Hama Tikus

Bismillahirrahmanirrahim
aku tau asal engkau tikus tuk sitimuna
itulah asal atuk nek kau
kau jangan padiku
kutawar pada pisang tujuh biji
ambillah di tunggul ini
berkat laillaha illallah
Muhammadarrasulullah

Mantra Penguat Usaha Pekerjaan


aku tau asal berau
belaki benih berau mah berau
benih mah benih
berau hitam berau putih
berau berau laki bini
sah aku menawar belaki benih
berkat laillaha illallah
Muhammadarrasulullah

mantra berkebun

nur cahaya munallah
nur cahaya mun putih
nama semangat tapak kebun
berkat laillaha illallah
Muhammadarrasulullah

PANTANG LARANG
·         Dilarang bersiul dalam rumah, nanti ular masuk.
·         Bayi tak boleh dikatakan gemuk,nanti ketika besar akan menjadi kurus.
·         Makan sambil tidur-tiduran, payah dapat rezeki.
·         tidur telungkup dan menaikkan dua kaki, berarti mendoakan emak cepat mati
·         Dilarang menjahit pakaian di badan, nanti tidak lepas hutang.

UNGKAPAN
  1. Buah Tangan
    Arti : Oleh- Oleh
  2. Buah Bibir
    Arti : Bahan Pembicaraan
  3. Naik Pitam 
    Arti : Marah
  4. Bunga Desa 
    Arti : Perempuan cantik yang banyak disenangi para pemuda disebuah desa
  5. Meja Hijau
    Arti : Pengadilan
PERIBAHASA
1.      Besar pasak daripada tiang. Artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang orang yang tidak bisa mengatur keuangan.
2.      Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang. Artinya hanya mau bersama disaat senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.
3.      Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.
4.      Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.
5.      Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL USAHA ALPUKAT KOCOK

HADIST TENTANG BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DEMOKRATIS

MACAM - MACAM SENI RUPA 3 DIMENSI