RPP KELAS 2 SEMESTER 1 DAN 2 K13

Gambar
INDAHNYA BERBAGI .... by : ERWIN NOGORI Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Suatu kegiatan pembelajaran, diperlukan sebuah rencana agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Berikut dijelaskan beberapa hal mengenai RPP. Pengertian RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.  Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pem
KERAJAAN GOWA TALLO



SEBAB – SEBAB BERDIRINYA KERAJAAN GOWA TALLO
Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap Belanda yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang berasal dari Suku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Tapi perang ini bukan berati perang antar suku Makassar – suku Bugis, karena di pihak Gowa ada sekutu bugisnya demikian pula di pihak Belanda-Bone, ada sekutu Makassarnya. Politik Divide et Impera Belanda, terbukti sangat ampuh disini. Perang Makassar ini adalah perang terbesar Belanda yang pernah dilakukannya di abad itu.
Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain menyebutkan empat orang yang mendahului datangnya Tumanurung, dua orang pertama adalah Batara Guru dan saudaranya.

NAMA – NAMA RAJA
1.      Tumanurung  Baine (Perempuan) (Sekitar abad 13)
2.      Tumassalangga Baraya
3.      Puang Loe Lembang
4.      I Tuniatabanri
5.      Karampang ri Gowa
6.      Tunatangka Lopi (Abad 14)
7.      Batara Gowa Tumenanga ri Paralakkenna
8.      Pakere Tau Tunijallo ri Passukki
9.      Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna (awal abad ke-16)
10.  I Manriwagau Daeng Bonto Karaeng Lakiyung Tunipallangga Ulaweng (1546-1565) - (Pemersatu kerajaan Gowa dan Tallo dan memulai pembangunan Benteng Ford Rotterdam dengan nama awal Benteng Panyua' sebagai bentuk pertanahan dari serangan laut dan penjgaan Bandar Makassar. Baca Selengkapnya mengenai Benteng Rotterdam)
11.  I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatte
12.  I Manggorai Daeng Mameta Karaeng Bontolangkasa Tunijallo (1565-1590).

13.  I Tepukaraeng Daeng Parabbung Tuni Pasulu (1593).
14.  I Mangari Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna Berkuasa mulai tahun 1593 - wafat tanggal 15 Juni 1639. Merupakan penguasa Gowa pertama yang memeluk agama Islam.
15.  I Mannuntungi Daeng Mattola, Karaeng Lakiyung Sultan Malikussaid Tuminanga ri Papang Batuna. Lahir 11 Desember 1605, berkuasa mulai tahun 1639 hingga wafatnya 6 November 1653
16.  I Mallombassi Daeng Mattawang, Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin Tuminanga ri Hasanuddin  Tuminanga  ri Balla'pangkana. Lahir tanggal 12 Juni 1631, berkuasa mulai tahun 1653 sampai 1669, dan wafat pada 12 Juni 1670
17.  I Mappasomba Daeng Nguraga Sultan Amir Hamzah Tuminanga ri Allu'. Lahir 31 Maret 1656, berkuasa mulai tahun 1669 hingga 1674, dan wafat 7 Mei 1681.
18.  Sultan Mohammad Ali (Karaeng Bisei) Tumenanga ri Jakattara Lahir pada tanggal 29 November 1654, berkuasa mulai 1674 sampai 1677, dan wafat 15 Agustus 1681
19.  I Mappadulu Daeng Mattimung, Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Jalil Tuminanga ri Lakiyung. (1677-1709)
20.  La Pareppa Tosappe Wali Sultan Ismail Tuminanga ri Somba Opu (1709-1711)

MASA MENCAPAI PUNCAK KEJAYAAN
Kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Ia berhasil menguasai Ruwu, Wajo, Soppeng, dan Bone.Perluasan daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.
Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia Timur dapat dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar. Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.
Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya untuk melawan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur.

PENINGGALAN KERAJAAN GOWA TALLO

1.      Benteng Ford Ratterdam

2.      Batu Pallantikang

3.      Masjid Katangka

4.      Kompleks Makam Katangka

5.      Makam Syekh Yusuf


KERUNTUHAN KERAJAAN

Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar mengadakan persetujuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.
Raja Bone Aru Palaka meminta bantuan Belanda untuk menyerang Hasanuddin karena wilayahnya dikuasai Gowa Tallo, maka dengan cepat Belanda menyambutnya. Belanda menyerang dari laut, sedangkan Aru Palaka menyerang dari darat. Dengan tekanan yang demikian berat akhirnya Belanda mempu memaksa Gowa Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya (1667). Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikan kerajaan Makasar.

Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:
  1. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.
  2. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.
  3. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar Makasar.
  4. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
  5. Gowa Tallo menyerah kepada Belanda tahun 1669.
  6. Akibat penyerahan Gowa Tallo kepada Belanda adalah seperti berikut:
  7. Peranan Makasar sebagai pusat pelayaran dan perdagangan di Indonesia Timur berakhir.
  8. Belanda menguasai Gowa Tallo dan mendirikan benteng di New Rotterdam.
  9. Pejuang Makasar banyak yang pergi ke luar daerah untuk melanjutkan perjuangannya melawan penjajah Belanda. Para pejuang tersebut antara lain Kraeng Galengsung dan Montemaramo yang pergi ke Jawa melanjutkan perjuangannya di Jawa.
TAHUN BERDIRINYA KERAJAAN
Kesultanan Gowa bisa juga ditulis Goa, merupakan salah satu kerajaan besar yang paling sukses serta mendapat pengakuan dari nusantara, kerajaan ini ada di kawasan Sulawesi Selatan. Rakyat kerajaan Gowa asalnya dari Suku Makassar yang menetap di kawasan ujung selatan serta pesisir barat dar Sulawesi Selatan. Wilayah kerajaan tersebut saat ini berada di Kabupaten Gowa serta beberapa bagian daerah di sekitarnya. Kerajaan Gowa Tallo memiliki raja yang sangat terkenal yang dikenal dengan gelar Sultan Hasanuddin, yang pada masa itu melakukan perlawaan terhadap VOC dibantuk Kesultanan Bone yang dikenal sebagai Perang Makassar terjadi sejak 1666-1669, Kesultanan Bone saat itu dipimpin oleh Arung Palakka. 

LETAK KERAJAAN
Kerajaan Gowa dan Tallo atau lebih dikenal dengan Kerajaan Makassar terletak di daerah Sulawesi Selatan. Secara geografis Sulawesi Selatan memiliki posisi yang penting, karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat persinggahan para pedagang, baik yang berasal dari Indonesia bagian timur maupun para pedagang yang berasal dari daerah Indonesia bagian barat. Dengan letak seperti ini mengakibatkan Kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.

Dengan letak kerajaan yang strategis maka kerajaan Makasar berkembang menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL USAHA ALPUKAT KOCOK

HADIST TENTANG BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DEMOKRATIS

MACAM - MACAM SENI RUPA 3 DIMENSI